Manado, www.PilarSulut.com – Kegiatan KUR Festival dan UMKM Goes to Capital Market yang digelar Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian RI merupakan upaya konstruktif dalam memajukan sektor UMKM di Sulawesi Utara.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw saat membuka kegiatan tersebut di Manado Town Square (Mantos) 2, Rabu (28/09/2022).
Untuk itu, Wagub Kandouw memberikan apresiasi kepada jajaran Kemenko Perekonomian RI beserta stakeholder yang telah memprakarsai acara tersebut.
“Tujuannya jelas, berupaya, berikhtiar, berusaha supaya pertumbuhan ekonomi di Sulut naik. Kalau pertumbuhan ekonomi naik, pasti kesejahteraan masyarakat (juga) akan naik,” tandas Wagub Kandouw.
Ia mengungkapkan bahwa PDRB perekonomian Sulut hampir 65 persen disumbangkan oleh sektor pertanian dan perikanan, yang mampu bertahan di tengah hantaman pandemi Covid-19, karena ikut ditunjang dengan keberadaan UMKM.
Wagub Kandouw membeberkan ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi terkait upaya meningkatkan KUR dan UMKM di Sulut, yakni komitmen, mindset atau pola pikir, serta penyaluran.
“Menurut hemat saya, yang pertama masalah komitmen. Ini harus diingatkan kepada pemerintah kabupaten/kota, terutama stakeholder terkait, seperti Dinas Koperasi, Perdagangan, maupun Pertanian, supaya betul-betul pasion-nya ada disitu,” ungkap Wagub Kandouw.
“Karena kita tahu persis, yang namanya KUR dan UMKM ini (adalah) masyarakat bawah yang kadang aksesnya tidak ada. Mereka aksesnya susah, terus kita tidak punya komitmen, jadi bukan gayung bersambut, (tapi) gayung dibuang. Realisasi peningkatan KUR dan UMKM akan jauh panggang dari api,” terangnya.
Soal mindset, Wagub Kandouw menyebut pola pikir yang salah seputar KUR harus diubah. Ia menegaskan, program KUR berbeda dengan program bantuan pemerintah seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang tidak ada pengembalian.
Sementara itu untuk penyaluran, Wagub Kandouw mengatakan perlu keterlibatan seluruh komponen masyarakat, yang dikenal dengan istilah pentahelix.
Menurutnya, dengan melihat kondisi masyarakat Sulut yang religius, dibutuhkan keterlibatan tokoh-tokoh agama.
“Kalau perlu eksekusi terakhirnya tokoh agama. Kalau kita libatkan tokoh agama, sosialisasi, penyaluran bahkan penagihan, saya rasa aman,” tandasnya.
Nampak hadir Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir, Kepala Kantor OJK Wilayah SulutGo Malut Winter Marbun, para Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Sulut, Pimpinan dan Direksi Perbankan Penyalur KUR, Pimpinan dan Direksi Asuransi Penjamin KUR, Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan, Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia. (*)
Komentar Facebook
komentar