Meninggalnya Ibu dan Bayi di RSUD Pobundayaan, Sekot Sampaikan Permohonan Maaf

Kotamobagu,PilarSulut.com – Meninggalnya seorang pasien di RSUD Pobundayan, pada Sabtu (28/10) lalu, bernama Reni Tonote, warga Desa Dumara,Kecamatan Dumoga Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, saat hendak melahirkan bayi jadi perhatian Sekretaris Kota (Sekot) Adnan Massinae.

Adnan menyampaikan permohonan maaf dari Pemerintah Kotamobagu “Atas nama Pemerintah Kotamobagu, kami memohon maaf dengan kejadian tersebut,”ucap Adnan.

Menurutnya, pihak Rumah Sakit sudah berupaya secara system dan lembaga untuk memberikan pelayanan. Akan tetapi, sebagai manusia ada kekhilafan dan kealpaan, dan ini akan jadi ruang untuk perbaikan “Permasalahan ini akan jadi bahan referensi bagi Pemerintah Kotamobagu untuk evaluasi terhadap pimpinan dan seluruh pejabat di RSUD, serta Dinas Kesehatan,”katanya.

Adapun permasalahan yang terjadi pecan lalu, Adnan menjelaskan pihaknya sudah menerima laporan dari Dirut RSUD Pobundayan. Dalam laporan tersebut, pihak RSUD sudah melakukan pelayanan. Terkait jeda waktu saat menerima pasien tidak langsung dilakukan tindakan “Dilakukan pertolongan pertama dengan menanyai dan menanggani sejauh mana kondisi pasien berdasarkan Protap. Sedangkan untuk bahasa bahasa yang tidak kurang bagus, akan dilakukan pembinaan dan bimbingan,”jelasnya.

Sementara itu, menurut keluarga korban. Penanganan yang dilakukan pihak RSUD sangat lamba, dan harus menunggu berjam jam “Kami datang minta pertolongan, bagaimana upaya medis untuk menyelamatkan bayi dan ibu. Namun penanggananya sangat lambat, bahkan lebih mementingkan administrasi,”ucap Raiya Moali.

Penulis : Abdi F Sutomo

Komentar Facebook

komentar

Baca Juga

Bukan Hanya SMK Icthus yang Ditutup, Gubernur Olly: Sudah 8 Sekolah Bermasalah yang Ditutup

Manado, PilarSulut.com – Terkait penutupan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Icthus di Kota Manado oleh pee …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *