Bara Dan Damopolii Hadiri Perayaan Binarundak

Kotamobagu,PilarSulut.com – Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Motoboi Besar, Kecamatan Kotamobagu Timur. Setiap tahunnya memperingati Hari raya Binarundak. Perayaan yang dilaksanakan setelah 3 Hari raya Idul Fitri dan sudah ada sejak 10 tahun yang lalu, telah dijadikan  Pemerintah Kotamobagu sebagai salah satu objek wisata local.

Sore tadi, tepatnya berada di tugu binarundak, pertigaan Kelurahan Motoboi Besar. Walikota Kotamobagu, Ir Hj Tatong Bara, bersama Wakil Walikota Kotamobagu, Drs Jainuddin Damopolii menghadiri perayaan Hari raya Binarundak. Turut hadir dalam perayaan binarundak yang dirangkaikan dengan festifal Qasidah ini, Kapolres Bolmong, Wakapolres Bolmong, Dandim 1303, Sekda Kotamobagu, Anggota DPRD Kotamobagu, Pimpinan SKPD, para Camat, Tokoh masyarakat, dan Tokoh Agama.

perayaan-binarundak-1

Walikota Kotamobagu, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi, atas penyelenggaraan Hari raya Binarundak ini “Terima kasih, karna masyarakat masih mempertahankan tradisi ini, melalui momentum ini kita semua dapat mempererat silaturahmi diantara kita semua. Puji syukur pada Allah Swt, karna kita bisa melewati bulan yang penuh dengan Rahmat dan ampunan,”ucap Walikota.

Lebih lanjut, Walikota mengajak untuk melepaskan segala ganjalan yang ada dihati, saling menghalalkan sehingga persatuan diantara kita semakin kokoh “Mari kita lihat filosofi binarundak ini, awalnya hanya beras yang berdiri sendiri, setelah dimasukan dalam satu tempat, menjadi satu. Setelah dimasak, tidak ada lagi yang berdiri sendiri semuanya menyatu,”ajak Walikota.

Adapun, perayaan binarundak ini dilaksanakan sejak tahun 2007. Perayaan binarundak ini dilaksanakan untuk menyambut pemudik asal Motoboi besar, yang datang setahun sekali. Menurut Salah satu warga Motoboi besar perayaan ini sebagai sarana silaturahmi antara pemudik dan warga Motoboi Besar “Kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi warga Motoboi Besar yang tinggal di luar Daerah dengan warga yang menetap di sini. Warga yang tinggal di luar Daerah kami sebut sebagai pemudik, yang datang setahun sekali di Motoboi Besar,”kata Imran Makadomu, pemudik asal Papua.

Penulis : Abdi F Sutomo

Komentar Facebook

komentar

Baca Juga

Bukan Hanya SMK Icthus yang Ditutup, Gubernur Olly: Sudah 8 Sekolah Bermasalah yang Ditutup

Manado, PilarSulut.com – Terkait penutupan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Icthus di Kota Manado oleh pee …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *