Nasional, Pilarsulut.com – Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok heran ada pejabat yang sudah pernah dicopot kini kembali menduduki posisi strategis. Padahal, masih banyak pegawai yang punya karier lebih baik.
“Kalau orang kena restrukturisasi dan kehilangan posisi, ya harus kita carikan posisi lain. Kenapa mesti cari orang yang sudah jelas pernah dicopot?” Kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Ahok mengatakan, banyak eselon III dan IV yang menunggu kenaikan karier. Namun, Ahok tak bisa menampik DKI punya kebiasaan titipan jabatan.
Hal itu berkaca dari perombakan yang pernah dia lakukan. Saat itu, Ahok pernah membatalkan pelantikan para lurah karena tak pernah diskusikan dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
Karena kasus itu, Ahok menduga, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta melewatkan hal tersebut dalam merombak pegawai. “Makanya saya enggak tau apakah Plt ini kecolongan atau apa. Harusnya pejabat kita (banyak) kan,” kata Ahok.
Sebelumnya Sumarsono mengangkat Ratna Dyah Kurniati sebagai salah satu pejabat di salah satu Sudin Jakarta Utara. Sebelumnya, Ratna distafkan oleh Ahok lantaran tersandung kasus ruang terbuka hijaua (RTH) di Jakarta.
Selain itu, Sumarsono kembali mengangkat Wahyu Wijayanto menjadi orang Aset DKI. Dulu, Wahyu kerap diperiksa inspektorat DKI karena diduga menjadi alat anggota DPRD memasukkan pokok pikiran (pokir) ke dalam anggaran.
Sumber: Metrotvnews.com/Yahoo