Walikota Kotamobagu Ir Hj tatong Bara Saat Melepas Kontingen Pramuka Asal Kotamobagu Beberapa Waktu Lalu
Kotamobagu,PilarSulut.com – Berdasarkan informasih sebanyak 50 Siswa Jambore Nasional (Jamnas) asal Kotamobagu kemarin mengalami kelaparan. Informasih ini didapatkan awak media Pilarsulut.com melalui akun facebook, salah satu warga Kotamobagu yang tinggal di Jakarta.
Informasi bermula dari status akun facebook Lya Mamonto, “beli makanan for 50 kontingen pramuka Kotamobagu…ampun kontingen pramuka asal Kotamobagu gak dikasih makan dari tadi siang…sudah datang biaya sendiri..disini terkesan diterlantarkan..padahal bawa nama Daerah.
Awak media pilarsulut.com coba mengkonfirmasih terkait status, dan menurut Lya benar adanya “Saya bantu kasih makan 50 orang siswa, ini kontigen terparah yang ikut jamnas. Sudah dikumpulkan uang tapi tetap saja terlantar,”Jelas Lya.
Awak media coba menghubungi ketua kwarcab pramuka Kotamobagu Anggi Simbala melalui telepon selulernya tapi tidak mendapatkan jawaban. Untuk itu awak media coba mengkonfirmasi kebenaran kejadian ini pada Ketua majelis Pembina cabang (Mabijab) yiatu Kaka Tatong Bara yang juga adalah Walikota Kotamobagu.
Menurut Walikota Kotamobagu informasih tersebut tidak benar, sejak awal keberangkatan sampai dengan berakhirnya jamnas ia terus melakukan pengawasan melalui Kwarcab Anggi Simbala dan semuanya baik – baik “Tidak benar, sejak semalam saya hubungi kwarcab dan katanya tidak ada siswa yang kelaparan, bahkan kelebihan makanan, silahkan kamu tanyakan pada kwarcab,”Kata Walikota.
Satu jam kemudian awak media berhasil menghubungi ketua kwarcab pramuka Kotamobagu dan hal yang sama disampaikan Walikota juga disampaikan oleh kwarcab “Informasih anak – anak tidak makan, tidaklah benar. Selama ini mereka makan bagus, bahkan dihari terakhir itu makanan yang ada melebih jumlah dari peserta sehingga diserahkan pada clining service bandara,”Terang Anggi.
Ditempat terpisah salah satu orang tua siswa yang mendampingi anaknya selama proses jamnas membantah penjelasan dari kwarcab. Menurutnya hari selasa itu anak – anak makan nanti jam 2 malam “Siang mereka tidak makan, makan pagi pukul 10.00. dapat makanan nanti jam 2 malam, itupun makanan dibantu oleh salah satu orang Kotamobagu yang tinggal di Jakarta. Setelah melihat makanan yang diberikan saudarah Lya Mamonto anak – anak seperti orang gila saja, maklum karena seharian tidak makan. Dan saya tidak berbohong demi allah bila saya berdusta saya dan anak saya tidak akan selamat, selama dibumi perkemahan anak – anak terkesan diabaikan, bahkan bila ada yang sakit hanya dibiarkan. Padahal kami sudah memberikan uang, tapi nyatanya anak – anak kami hanya diterlantarkan, apa yang Walikota dengar dari ketua Kwarcab tidaklah sesuai dengan fakta dilapangan, kami minta keadilan dari Walikota,”Beber Rita Tabo. (Abdi)